1. Resistensi kerutan
Kain sutra dikenal karena kelembutan, kehalusan dan napas yang baik, tetapi ini juga menghasilkan ketahanan kerutannya yang relatif buruk. Kemampuan pemulihan elastis serat sutra terbatas. Ketika kain dideformasi oleh kekuatan eksternal, sulit untuk kembali ke keadaan aslinya dan kerutan rentan terjadi. Kain seperti sutra, di sisi lain, telah secara signifikan meningkatkan resistensi kerutan mereka melalui penambahan serat sintetis atau teknik tenun spesifik. Serat sintetis ini biasanya memiliki kemampuan pemulihan elastis yang tinggi, memungkinkan kain untuk dengan cepat kembali ke keadaan semula setelah mengalami kekuatan eksternal dan mempertahankan penampilan yang halus. Selama dipakai dan digunakan sehari -hari, kain sutra yang ditiru dapat membuat pakaian tetap rapi dan indah.
2. Ketahanan aus
Resistensi keausan adalah salah satu indikator penting untuk mengukur daya tahan kain. Meskipun kain sutra halus dan lembut, struktur seratnya relatif rapuh dan mudah dipengaruhi oleh gesekan dan keausan. Pakaian yang berkepanjangan atau sering dibersihkan dapat menyebabkan permukaan kain sutra tampak usang, mengembang atau retak. Sebaliknya, kain sutra yang ditiru memiliki ketahanan aus yang lebih tinggi. Penambahan serat sintetis memungkinkan kain untuk lebih tahan terhadap keausan saat mengalami gesekan, memperpanjang masa pakai kain. Selain itu, kain sutra imitasi biasanya menjalani proses pasca pemrosesan khusus, seperti pelapisan, kalender, dll., Untuk lebih meningkatkan ketahanan aus dari permukaannya.
3. Tahan air mata
Resistensi air mata mengacu pada kemampuan kain untuk menahan robek saat ditarik oleh kekuatan eksternal. Kain sutra memiliki ketahanan air mata yang relatif lemah karena karakteristik struktur seratnya. Setelah ditarik oleh gaya eksternal yang besar, kain mudah robek atau rusak. Kain sutra palsu telah secara signifikan meningkatkan ketahanan air mata dengan mengoptimalkan rasio serat dan teknologi tenun. Penambahan serat sintetis memungkinkan kain untuk mendistribusikan stres dengan lebih baik saat ditarik, mengurangi risiko robek. Dalam situasi di mana kekuatan tarik yang lebih besar diperlukan, seperti membuat tas, pakaian luar, dll., Kain sutra imitasi memiliki lebih banyak keuntungan.
4. Kecepatan warna
Kekurangan warna adalah indikator penting untuk mengukur stabilitas warna kain. Kain sutra mudah dipengaruhi oleh pewarna selama proses pewarnaan, menghasilkan warna yang tidak stabil atau memudar yang mudah. Kecacakan warna kain sutra imitasi telah ditingkatkan secara signifikan melalui teknologi pewarnaan canggih dan teknologi pasca pemrosesan. Teknologi ini memungkinkan pewarna untuk lebih menembus serat dan berikatan erat dengan serat, sehingga mengurangi pelepasan warna dan memudar. Oleh karena itu, kain seperti sutra dapat mempertahankan warna-warna cerah dan penampilan yang stabil selama penggunaan dan pembersihan jangka panjang.
5. Alasan di balik daya tahan
Alasan mengapa kain sutra imitasi memiliki daya tahan yang lebih kuat terutama manfaat dari aspek -aspek berikut:
Penambahan serat sintetis: serat sintetis seperti poliester, nilon, dll. Memiliki ketahanan kekuatan dan keausan yang tinggi, yang secara signifikan dapat meningkatkan daya tahan kain.
Optimalisasi Teknologi Tenun: Dengan menggunakan teknologi dan proses tenun canggih, seperti jalinan, pencampuran, dll., Struktur serat kain dapat dioptimalkan dan resistensi kerutannya, ketahanan aus dan ketahanan air mata dapat ditingkatkan.
Peningkatan proses pasca pemrosesan: Setelah menenun, kain seperti sutra biasanya menjalani serangkaian proses pasca pemrosesan, seperti pelapisan, kalender, stamping panas, dll. Proses ini selanjutnya dapat meningkatkan daya tahan dan estetika kain.
Berbagai pilihan material: Kain sutra dapat dicampur atau dijalin dengan berbagai serat sintetis dan alami yang berbeda untuk menyesuaikan sifat -sifat kain dengan kebutuhan spesifik.